Jumat, 07 Mei 2010

Roda Kehidupan

Aku terhenyak menyaksikan segala yang terjadi di hadapanku. Pikiranku langsung teringat pada kejadian setahun yang lalu. Aku terpuruk saat itu, aku bagaikan seorang terdakwa yang tidak mendapat kesempatan untuk membela diri. Batinku sangat teraniaya oleh fitnah-fitnah keji, walau aku berusaha untuk tegar namun sering kurasa tak berdaya oleh kenyataan yang aku hadapi saat itu.

Aku memilih diam dan menghindar dari lingkungan yang sebenarnya tidak dapat aku hindari. Aku mengurangi pertemuan dengan mereka yang demikian kejam menyiksa batinku bukan karena aku takut, tapi karena aku merasa sangat tidak positif berhadapan dengan mereka. Aku iklaskan kelakuan mereka walau sangat merugikan bagiku. Aku yakin suatu saat Tuhan pasti akan menunjukan kebenaran yang sejati.

Masa-masa itu aku jalani hanya dengan orang asing yang akhirnya menjadi sahabatku karena kami mengalami bersama. Kami bagaikan manusia terbuang, tersisihkan dari sebuah pergaulan. Namun kami punya semangat untuk kehidupan yang lebih positif. Tidak ada yang membela, tidak ada yang perduli dengan keadaan kami. Namun kami tidak berhenti sampai di situ, selalu dan selalu setiap kesempatan kami tunjukkan niat baik kami demi sebuah keadilan dan kebenaran.

Seiring berputarnya roda kehidupan, waktu demi waktu berlalu dan tanpa kami memohon pada siapapun Tuhan telah mengirim seorang pemimpin yang bagaikan malaikat bagi kami. Keadilan ditegakkan dan kebenaranpun terkuak dengan sendirinya.

Saat ini orang-orang yang berlaku curang pada diriku seperti diadili di hadapanku dan di hadapan banyak orang tanpa aku meminta dengan siapapun, hal itu terjadi juga. Segala yang terampas dari kehidupan kami seolah-olah dikembalikan lagi tanpa berusaha untuk merampasnya. Inilah aku sadari roda kehidupan telah berputar dengan cepatnya. Aku yang dulu terlindas tak berdaya kini terangkat oleh sebuah kebenaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar